Generasi Lima Lima Satu

 يٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظّٰلِمِينَ

Ayat di atas terdapat dalam al Qur’an surah ke-5 (Al Maidah) ayat ke-51. Oleh Departemen Agama RI (sekarang Kementerian Agama), ayat tersebut diterjemahkan sebagai, “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin yang bagi sebagian mereka yang lan. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” . Read the rest of this entry

Rizki Habis Disimpang Jalan

Setiap jiwa pasti akan menemui kematian. Sebagai tamu terakhir, kematian akan datang pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah subahanu wa ta’ala, tak seorang pun yang mengetahui kapan ia akan mati, dimana tempatnya dan dalam keadaan seperti apa. Oleh karena itu, kita seantiasa bersiap diri dengan amalan-amalan (yang berkualitas) yang telah diwajibkan kepada kita. Mengingat kematian (dzikrul maut) merupakan salah satu sarana yang dapat memacu kita untuk beramal kepada Allah subahanu wa ta’ala. Berikut kami tuliskan kisah (dziktrul maut) yang terjadi di Kota Unaizah (salah satu Kota di Saudi Arabia) yang disampaikan oleh Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullahu ta’ala dalam Syarah arba’iin an-nawawiyyah. Berikut kisahnya,

Suatu ketika seorang pengendara sepeda motor melewati pertigaan, ia melihat ada mobil yang akan melintas, lalu seketika ia memberhentikan motornya, menunggu lewatnya mobil, dan pengendara mobilpun berhenti pula menanti pengendara motor melintas (sama-sama ragu), kemudian kedua-duanya melintas dalam waktu yang bersamaan, dan berakhir dengan tabrakan yang menyebabkan penumpang mobil meninggal dunia.

Mari kita amati dengan seksama kisah ini; ternyata berhentinya dua kendaraaan ini dalam waktu sejenak, adalah dalam rangka menggenapkan ajalnya, subhaanallahu.

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan__QS. Al Munaafiquun: 11

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّهٌ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلُ رِزْقَهَا

Sesungguhnya tidak akan meninggal duania satu jiwapun melainkan setelah disempurnakan rizkinya (ajalnya)__HR. Ibnu Majah

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mematikan kita dalam keadaan husnul khaatimah

BINGKISAN, ADZAN DAN UMMUL QUR’AN

Setelah memberikan permen kepada Urwah (anak dari seorang teman) lepas maghrib Sabtu 02-04-2016, tiba-tiba saya teringat dan rindu pada sosok sang guru. Guru yang mengajarkan kami bagaimana memberi hadiah atau sedekah. Beliau “menggurui” orang lain untuk memberi hadiah dengan cara yang paling baik, dengan mempraktekkanya bukan sekedar teori.

Saya menyaksikan langsung, setiap datang untuk menyampaikan taujihat, beliau selalu membawa kantung plastik yang berisi berbagai bingkisan (hadiah) yang akan diberikan kepada peserta daurah. Jika dalam sehari beliau punya jadwal 3 (tiga) kali untuk memberikan materi daurah, maka kantung plastik berisi hadiah selalu membersamainya di tiga waktu tersebut. Read the rest of this entry

Belajar Optimis Dari Nabi Zakaria

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْباً وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيّاً (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِراً فَهَبْ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيّاً (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيّاً (6) يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيّاً (7)

Ia (Zakaria) berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo`a kepada Engkau, ya Tuhanku.
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera. Wahai Zakaria. yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (QS. Maryam: 4-7)

Subhanallah…!
Walaupun sudah terakumulasi berbagai faktor penyebab yang membuat orang putus asa namun tidak bagi Nabi Zakaria.
Perhitungan manusiawi, kesempatan untuk mendapatkan keturuan yang menjadi pewarisnya dan pewaris sebagian keluarga Ya’qub sangat tipis, melihat kondisinya yang tidak memungkinkan lagi untuk mendapatkan keturunan.

1. Tulang sudah melemah dan kropos
2. kepala sudah beruban
3. Istri orang yang mandul

Namun Beliau tidak pernah berhenti untuk berharap dan berdoa kepada Allah agar dianugrahi anak.
وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيّاً
“Aku belumpernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau”

Buah dari doanya yang tidak pernah putus dan harapannya yang begitu tinggai, Allah mendatangkan kegembiraan bagi Nabi Zakaria.

يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيّاً
Wahai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (Q.S. Maryam:7)

Optimislah wahai saudaraku, Allah adalah Rab tempat kita meminta dan memohon, Dialah Dzat yang maha mengabulkan segala permohonan kita. Jika Allah belum mengabulkan doa kita, yakinilah bahwa Dia memilih yang terbaik untuk kita, barangkali dengan menghindarkan keberukan yang akan menimpa kita, atau Allah simpan untuk diserahkan dikampung akhirat kelak.

Ditulis oleh Ustad Ishak Bakari, Lc

Menuju Kampus Bertauhid,Cita-cita Mulia FKMI-UA

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Ahad 14 Februari 2016. Forum Kajian Mahasiswa Islam-Ulul Albaab (FKMI-UA) menggelar Muyawarah Besar (MUBES) Ke-7. MUBES yang diselenggarakan dengan penuh semangat dan cita-cita mulia memajukan dakwah kampus (khususnya di Gorontalo) ini mengusung tema, Satu Langkah Satu Visi Menuju Kampus Bertauhid. Mewujudkan Kampus Bertauhid, merupakan cita-cita mulia para Mahasiswa yang tergabung dalam wadah FKMI-UA.

Mewujudkan Kampus Bertauhid, bukanlah hal yang mudah. Bisa kita flashback bagaimana kisah perjuangan Rasulullah dan sahabat-sahabat-Nya untuk menjadikan manusia hanya menyembah satu sembahan saya, yakni Allah subhanahu wa ta’ala. Onak dan duri  yang disebar oleh musuh-musuh Islam saat itu senantiasa menghalangi perjalanan mereka dalam memperjuangkan dan mewujudkan manusia bertauhid. Read the rest of this entry

(new) Iqmal Tahir's Blog

Ternyata tidak cuma kimia saja yang ingin kutulis...

Abu Maryam Notes

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S 58:11)

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.