Rizki Habis Disimpang Jalan
Setiap jiwa pasti akan menemui kematian. Sebagai tamu terakhir, kematian akan datang pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah subahanu wa ta’ala, tak seorang pun yang mengetahui kapan ia akan mati, dimana tempatnya dan dalam keadaan seperti apa. Oleh karena itu, kita seantiasa bersiap diri dengan amalan-amalan (yang berkualitas) yang telah diwajibkan kepada kita. Mengingat kematian (dzikrul maut) merupakan salah satu sarana yang dapat memacu kita untuk beramal kepada Allah subahanu wa ta’ala. Berikut kami tuliskan kisah (dziktrul maut) yang terjadi di Kota Unaizah (salah satu Kota di Saudi Arabia) yang disampaikan oleh Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullahu ta’ala dalam Syarah arba’iin an-nawawiyyah. Berikut kisahnya,
Suatu ketika seorang pengendara sepeda motor melewati pertigaan, ia melihat ada mobil yang akan melintas, lalu seketika ia memberhentikan motornya, menunggu lewatnya mobil, dan pengendara mobilpun berhenti pula menanti pengendara motor melintas (sama-sama ragu), kemudian kedua-duanya melintas dalam waktu yang bersamaan, dan berakhir dengan tabrakan yang menyebabkan penumpang mobil meninggal dunia.
Mari kita amati dengan seksama kisah ini; ternyata berhentinya dua kendaraaan ini dalam waktu sejenak, adalah dalam rangka menggenapkan ajalnya, subhaanallahu.
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan__QS. Al Munaafiquun: 11
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّهٌ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلُ رِزْقَهَا
Sesungguhnya tidak akan meninggal duania satu jiwapun melainkan setelah disempurnakan rizkinya (ajalnya)__HR. Ibnu Majah
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mematikan kita dalam keadaan husnul khaatimah
Posted on July 27, 2016, in Catatanku. Bookmark the permalink. Leave a comment.
Leave a comment
Comments 0