Risalah Langit: Belajar Dari Respon Terhadap Dakwah Nabi Nuh

Telah menjadi sunnatullah, setiap ajakan kepada kebaikan akan selalu ada penentangan. Begitu yang dialami para Nabi dan Rasul utusan Allah, penentangan dari kaumnya. Allah mengisahkan dalam Surat Al A’raf ayat 59-62, tentang dakwah Nabi Nuh ‘alaihisslam kepada kaumnya.

Ketika Nabi Nuh ‘alaihisslam menyampaikan risalah langit kepada kaumnya,

7:59 لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ 

Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat).

Tanggapan kaumnya, dari kalangan pembesar/pemimpin dengan respon negatif,

قَالَ الْمَلَأُ مِن قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ – 7:60

Pemuka-pemuka kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.”

Respon seperti ini akan dirasakan oleh setiap orang yang menekuni jalan dakwah kepada kebenaran. Akan ada penolakan dari kalangan pemimpin, sebagaimana yang dialami Nabi Nuh ‘alaihissalam. Respon negatif  dari kalangan pemimpin/pemuka kaum juga dirasakan oleh Rasul yang lain, sampai pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ini merupakan sejarah yang akan terus berulang. Hari ini kita mulai merasakan hawa yang sama meskipun tidak ‘sepanas’ yang dialami para Rasul.

Jika setiap da’i mengetahui hal ini, maka dia akan menetap di jalan ini, tidak akan mengendurkan semangat untuk mengajak kepada kebaikan, semakin meneguhkan hatinya bahwa ini adalah jalan kebenaran. Jalan yang pernah dilalui Nuh ‘alaihissalam, jalan dimana kekasih Allah Ibrahim ‘alaihissalam berselisih dengan ayahnya, jalan yang dijejaki oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hinaan dan cacian dari orang-orang kafir dan munafik semakin melejitkan semangat Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mentarbiyah ummat dengan risalah langit.

Kawan, sampaikan terus risalah langit di muka bumi ini, jangan mundur, risalah ini pasti menang,  sebagaimana janji Allah.

Gorontalo, 18 Mei 2017 | Pukul 06.18 WITA

About Abu Maryam

menjelajahi lautan 'ilmu sebagai bekal di akhirat kelak

Posted on May 17, 2017, in al qur'an, Catatanku and tagged . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment

(new) Iqmal Tahir's Blog

Ternyata tidak cuma kimia saja yang ingin kutulis...

Abu Maryam Notes

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S 58:11)

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.